KAPUAS, Kaltengmaju.com – Sebagai upaya meningkatkan kapasitas personil untuk bertugas dalam pencegahan dan penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pembinaan dan melatih Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Kapuas, Selasa (22/4).
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kalteng, Alpius
Patanan mengatakan pembentukan dan pembinaan MPA merupakan upaya peningkatan
kapasitas personel dalam penanganan bencana di lapangan.
“Materi yang disampaikan yaitu teori dan praktik
pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang berasal dari BPBD Kalteng”, ungkap
Alpius.
Lebih lanjut, Alpius menyampaikan pelatihan yang digelar
di Kabupaten Kapuas sebanyak 9 (sembilan) regu MPA, masing-masing regu sebanyak
15 orang personel.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kalteng,
Ahmad Toyib, saat ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, pengendalian
karhutla merupakan salah satu program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur
Kalimantan Tengah 2025-2030.
“Hal ini menandakan Gubernur Agustiar Sabran, dan Wakil
Gubernur Edy Pratowo memberikan perhatian serius terhadap pengendalian karhutla
di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, dalam rangka mewujudkan Kalteng Berkah,
Kalteng Maju,” ujarnya.
Dijelaskannya, karhutla merupakan ancaman serius bagi
lingkungan, masyarakat, dan perekonomian. Karena itu, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah melalui BPBD terus meningkatkan upaya penanganan karhutla di
wilayah Bumi Tambun Bungai, diantaranya dengan membentuk Pos Lapangan Satgas
Pengendali Karhutla.
“Pada tahun 2024 kita telah membentuk dan membina
Masyarakat Peduli Api sebanyak 64 Pos Lapangan yang ditempatkan pada area rawan
terhadap kebakaran hutan dan lahan. Kita bersyukur kebakaran hutan dan lahan di
wilayah Kalimantan Tengah dapat kita tangani dengan baik,” jelasnya.
Ia melanjutkan, tahun 2025 BPBD Kalteng telah menambah
jumlah Pos Lapangan yang sebelumnya berjumlah 64 Pos Lapangan menjadi 75 Pos
Lapangan.
“Hal ini bertujuan agar penanganan Kebakaran Hutan dan
Lahan lebih maksimal,” tutupnya. (ril/foto:
bpbd)