Ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan daging kambing. (Fajar Harapan) |
Kaltengmaju.com — Secangkir teh hangat sering menjadi teman setia di pagi hari. Namun, mengonsumsi teh—terutama teh hitam—secara berlebihan ternyata bisa menimbulkan risiko kesehatan serius, khususnya bagi ginjal.
Mengutip laporan Times of India, teh mengandung senyawa alami bernama oksalat. Dalam jumlah kecil, oksalat tidak berbahaya, namun jika dikonsumsi berlebihan, zat ini dapat berikatan dengan kalsium dalam urin dan membentuk kristal penyebab batu ginjal.
Jenis teh hitam diketahui memiliki kadar oksalat yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau atau teh herbal. Karena itu, konsumsi teh hitam dalam jumlah besar patut diwaspadai.
Menurut data dari National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat, mengonsumsi teh lebih dari 6–8 cangkir per hari dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Sementara teh hijau dan herbal cenderung lebih aman karena kandungan oksalatnya lebih rendah.
Sebuah kasus ekstrem pernah dilaporkan di Amerika Serikat, di mana seorang pria mengalami gagal ginjal setelah rutin mengonsumsi hingga 16 gelas es teh hitam setiap hari. Berdasarkan laporan New England Journal of Medicine, pria tersebut didiagnosis menderita nefropati oksalat, yaitu gangguan serius pada ginjal yang disertai nyeri otot dan kelemahan fisik.
Diperkirakan, ia mengonsumsi sekitar 1.500 mg oksalat per hari, jauh melebihi batas aman yang direkomendasikan oleh Academy of Nutrition and Dietetics, yakni 40–50 mg oksalat per hari.
Meski demikian, risiko ini bisa diminimalkan. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan susu ke dalam teh. Kalsium dalam susu dapat mengikat oksalat di saluran pencernaan, sehingga mencegahnya masuk ke ginjal.
Sebagai langkah bijak, batasi konsumsi teh hitam dan pertimbangkan untuk menggantinya dengan jenis teh lain yang lebih rendah oksalat. Selain itu, menjaga hidrasi dengan cukup minum air putih tetap menjadi langkah utama dalam mencegah terbentuknya batu ginjal.
Sumber: Fajar Harapan