Trending

Wujudkan Daerah Tangguh Bencana, Pemprov Kalteng Dorong Peningkatan SDM Lewat JITUPASNA

 


 

Palangka raya, Kaltengmaju.com– Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) membuka pelatihan JITUPASNA (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) secara daring, sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas daerah dalam menangani bencana secara komprehensif, Rabu (7/5/2025). 

Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang berasal dari berbagai instansi terkait kebencanaan, baik dari unsur pemerintah daerah, lembaga teknis, maupun organisasi masyarakat sipil.

Pelatihan JITUPASNA bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan teknis dalam melakukan kajian kebutuhan pascabencana secara cepat dan akurat. Ini penting untuk memastikan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak berjalan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Selama pelatihan, peserta akan menerima materi yang mencakup pemahaman konseptual, teknik pengumpulan data lapangan, wawancara dengan warga terdampak, serta simulasi pengisian instrumen kajian sesuai dengan standar nasional.

Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Rahmawati, yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan,  pelatihan ini merupakan bagian penting dari upaya membangun ketangguhan daerah terhadap bencana, serta sejalan dengan arahan dan komitmen Gubernur Kalimantan Tengah.

“Bapak Gubernur Kalimantan Tengah berpesan,  peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana tidak bisa ditunda. Dalam situasi kedaruratan, data yang cepat dan akurat sangat menentukan efektivitas bantuan dan kebijakan pemerintah. Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa setiap elemen di daerah mampu memberikan respon yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ungkap Rahmawati.

Pelatihan ini dirancang selama beberapa hari dan menghadirkan fasilitator dari lembaga nasional yang memiliki kompetensi tinggi di bidang manajemen pascabencana. Sesi pelatihan meliputi teori, studi kasus, diskusi kelompok, hingga simulasi lapangan yang menekankan pada penerapan langsung instrumen JITUPASNA di kondisi riil.

Penyelenggaraan pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terencana dan berbasis data. Di samping itu, pelatihan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan mendorong integrasi hasil kajian pascabencana ke dalam perencanaan pembangunan daerah yang tanggap risiko.

Dengan melibatkan 30 peserta dari berbagai latar belakang dan peran di sektor kebencanaan, pelatihan ini diharapkan menghasilkan tenaga-tenaga andal yang siap diterjunkan dalam proses pemulihan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Kegiatan ini sekaligus menjadi cerminan kesiapan daerah dalam menghadapi tantangan bencana secara terukur, inklusif, dan berkelanjutan. (mmc/foto: bpsdm) 

Lebih baru Lebih lama