PALANGKA RAYA, Kaltengmju.com-
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar
Sabran, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan Dapur Satuan Pelayanan
Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Polda Kalteng, yang
merupakan bagian dari Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikannya seusai Groundbreaking dapur
pertama yang dilaksanakan Kamis (8/5/2025), di belakang Kantor Direktorat Lalu
Lintas Polda Kalteng, Palangka Raya.
"Ini adalah Program Bapak Presiden, maka kita harus
mendukung dan melaksanakannya. Kami harapkan kabupaten lain bisa mulai
membangun dapur ini juga di tahun 2025 ini, sehingga program MBG bisa
secepatnya kita realisasikan di Kalteng," ujar Gubernur Agustiar Sabran.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas
sektor dalam menyukseskan program MBG sebagai solusi jangka panjang bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalteng, khususnya anak-anak usia
sekolah.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza
Prabowo, turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungan penuh
terhadap inisiatif ini. Ia menyebut pembangunan dapur SPPG MBG sebagai langkah
nyata dan strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah.
“Pembangunan dapur SPPG MBG ini adalah langkah konkret
yang akan berdampak langsung pada kondisi belajar anak-anak kita. Dengan gizi
yang cukup dan seimbang, mereka akan lebih siap secara fisik dan mental untuk
menerima pelajaran,” tegas Reza Prabowo.
Menurutnya, ketercukupan gizi memiliki peran sentral
dalam menunjang konsentrasi, daya tahan tubuh, serta prestasi akademik siswa.
Dinas Pendidikan, tambah Reza, siap bersinergi dengan lintas instansi dalam
pelaksanaan dan pengawasan program ini di sekolah-sekolah.
“Kami akan memastikan bahwa sekolah-sekolah yang menjadi
sasaran program ini siap secara administratif dan teknis. Program ini bukan
hanya soal makanan, tapi juga bagian dari investasi masa depan anak-anak kita,”
pungkasnya.
Sebagai informasi, program dapur SPPG MBG rencana akan di bangun se-Kalteng. Sejauh ini ada tiga titik awal telah direncanakan: Palangka Raya, Gunung Mas, dan satu lokasi lain yang masih dalam tahap finalisasi. (mmc/foto: disdik)