.jpg) |
| Para pengunjuk rasa berada di depan kantor Partai Kongres Nepal yang dibakar di Lalitpur, Nepal. (Antaranews) |
Kaltengmaju.com – Jumlah korban tewas akibat kerusuhan yang disebut “revolusi Gen Z” di Nepal bertambah menjadi 72 orang. Kepala Sekretaris Pemerintah Nepal, Eaknarayan Aryal, menyebut korban terdiri dari 59 pengunjuk rasa, 10 narapidana, dan tiga petugas keamanan. Selain itu, 134 pengunjuk rasa dan 57 polisi dilaporkan terluka.
Perdana Menteri Sementara Nepal, Sushila Karki, menjanjikan kompensasi 1 juta rupee Nepal (Rp114,8 juta) untuk keluarga korban tewas. Ia juga memerintahkan investigasi penuh terhadap aksi vandalisme, termasuk serangan ke parlemen, Mahkamah Agung, dan properti pribadi.
Kerusuhan dipicu pemblokiran media sosial pada 4 September, yang memicu gelombang protes hingga memaksa PM Sharma Oli mundur. Situasi yang kian memanas membuat aparat menggunakan gas air mata, meriam air, hingga peluru tajam, sementara tentara diturunkan untuk menjaga ketertiban di Kathmandu dan kota lain.
Sumber: Sputnik