![]() |
| Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Markus, Rabu (3152023). (Kalamanthana.com) |
KASONGAN, Kalimantanlive.com — Wilayah Kabupaten Katingan diperingatkan menghadapi musim kemarau ekstrem pada 2023.
Berdasarkan laporan dari BMKG, periode kering diperkirakan lebih panjang dan intens sejak Mei hingga September.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan, Markus, menyatakan bahwa pihaknya akan terus aktif melakukan deteksi dan pemantauan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk mengaktifkan relawan hingga tingkat desa.
Menurut Markus, hingga Mei 2023 sudah terdeteksi sebanyak 37 titik hotspot di Kabupaten Katingan, yang menandakan kondisi rawan jika upaya pencegahan tidak ditingkatkan.
“Meskipun jumlah titik panas ini saat ini belum setinggi tahun‑tahun sebelumnya, potensi bahaya tetap tinggi,” terang Markus.
Pihak BPBD Katingan juga telah mempersiapkan diri untuk menetapkan status siaga darurat karhutla dalam waktu dekat, dengan melibatkan SOPD terkait, kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Damkar.
Markus berharap masyarakat turut serta berpartisipasi aktif dalam pengawasan dan pencegahan pembakaran lahan secara manual.
Program patroli, sosialisasi larangan pembakaran hutan, dan pemantauan kondisi lahan gambut serta rawa yang rentan terbakar jadi bagian dari strategi preventif yang dilakukan.
Dengan langkah‑lama ini diharapkan dapat menekan potensi bencana karhutla di tahun ini.
Sumber: Kalamanthana.com
