HANAU, Kaltengmaju.com-
Gubernur Kalimantan Tengah, H Agustiar Sabran, terus berupaya meningkatkan
pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat di
wilayah barat. Hal itu tertuang dalam misi Gubernur 2025-2030, yakni
menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk
semua lapisan masyarakat demi keadilan sosial.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanau yang berada di
Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, merupakan hasil pembangunan yang
dicanangkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan digagas oleh Gubernur
Kalimantan Tengah sebelumnya, yaitu H Sugianto Sabran.
Rumah Sakit kelas B ini akan melayani masyarakat wilayah
barat Kalimantan Tengah, yang mencakup Kabupaten seruyan, Kabupaten
Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Sukamara, dan
Kabupaten Lamandau.
RSUD Hanau berpindah lokasi yang semula berada di Jalan
Jenderal Sudirman Sampit - Pangkalan Bun KM 138, kini berlokasi di Jalan
Jenderal Sudirman Sampit - Pangkalan Bun KM 142.
Direktur UPT RSUD Hanau, dr. Atet Kurniadi, ketika
ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/5/2025), mengatakan, pemindahan lokasi RSUD
Hanau ini bertujuan untuk peningkatan fasilitas kesehatan bagi masyarakat
setempat.
"Untuk pemindahannya kita bagi menjadi dua, pertama
untuk pasien, kita dalam satu hari kemarin sudah memindahkan 40 pasien. Kedua,
untuk fasilitas pendukungnya, yaitu peralatan kedokterannya, kita sudah
pindahkan bertahap sejak dua bulan lalu. Mulai hari ini, 5 Mei 2025, semua
kegiatan pelayanan sudah dipindahkan ke gedung yang baru, tidak ada lagi
pelayanan di gedung yang lama," jelasnya.
Menyrur Atet, gedung RSUD Hanau yang baru secara studi
kelayakannya sudah mengikuti standarisasi dari Kementerian Kesehatan, sehingga
secara zonasi fasilitas layanan kesehatan sudah memberikan kenyamanan baik itu
bagi tenaga medis, tenaga pendukung dan pasien.
"Dari sisi fasilitas, kita sudah memiliki 18 jenis
layanan spesialis dan itu akan terus berkembang seiring bertambahnya
dokter-dokter spesialis yang saat ini masih menjalani tugas belajar. Kita punya
24 dokter umum yang masih menjalani pendidikan. Di bulan Juli, ada dokter
spesialis jantung baru yang akan bergabung. Selanjutnya di bulan Desember, ada
dokter spesialis bedah vascular baru, dan di Januari 2026 ada dokter bedah
kanker yang akan bergabung. Mereka akan mengabdi selama 15 tahun, sehingga
nanti kita akan diperkirakan memiliki 27 jenis layanan spesialis,"
imbuhnya.
Ia berharap adanya RSUD Hanau ini bisa mengurangi beban
rujukan di RSUD Doris Sylvanus yang berada di Palangka Raya.
"RSUD Hanau sudah memiliki fasilitas alat kesehatan
instalasi radiologi yang dilengkapi dengan CT Scan dengan 26 Slice, dan ini
yang pertama kali di Kalimantan Tengah. Fungsinya adalah untuk mendeteksi
penyakit stroke," imbuhnya.
Atet menambahkan, dalam waktu dekat RSUD Hanau juga akan
dilengkapi dengan fasilitas Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla, sama
seperti fasilitas yang ada di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Fasilitas-fasilitas lainnya nanti akan terus
berkembang, seperti endoskopi di THT, katarak tanpa jahitan, dan lain-lain.
Dari sisi layanan rawat inap, RSUD Hanau sudah mengikuti standar KRIS. Pasien
kelas tiga nantinya akan mendapatkan kenyamanan maksimal, dimana dalam satu
ruangan hanya ada empat tempat tidur, kamar mandi dalam, ruangan ber AC, dan
penerangannya pun sudah bagus," bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, RSUD Hanau memiliki 289 tempat
tidur, namun dengan SDM yang ada saat ini, hanya 130 tempat tidur yang
diaktifkan.
"Kita targetkan RSUD Hanau ini menjadi Rumah Sakit
rujukan Kalimantan Tengah wilayah barat, dimana syaratnya adalah tersedianya
200 tempat tidur. Kita sudah bikin planning, di tahun 2026 paling lambat tahun
2027, kita bisa mengaktifkan 200 tempat tidur," tuturnya.
Menurut Atet, RSUD Hanau sudah layak menjadi Rumah Sakit
rujukan kelas B. Meskipun layanan kesehatannya hanya ada 18, namun RSUD Hanau
sudah memiliki 21 dokter spesialis.
"Yang menjadi problem adalah di RSUD Hanau ini masih
kekurangan SDM. Untuk fasilitasnya sudah cukup lengkap, dan akan ditingkatkan
secara bertahap, kita sudah ada masterplan untuk itu," ungkapnya.
Ia berharap masyarakat Kalimantan Tengah khususnya
masyarakat wilayah barat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih mudah,
dan mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus, sehingga tidak perlu
berobat hingga luar provinsi.
"Jangan sampai masyarakat yang ada di kota saja yang
bisa merasakan pelayanan kesehatan yang baik. Kita harapkan juga RSUD Hanau
bisa menjadi Rumah Sakit rujukan bagi masyarakat luar Provinsi Kalimantan
Tengah," tukasnya.
Sebelumnya Gubernur Agustiar Sabran menyampaikan,
kesehatan merupakan layanan dasar yang harus dapat diakses oleh seluruh
masyarakat tanpa terkecuali, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Orang nomor satu di Kalteng itu ingin memastikan bahwa
setiap warga, tanpa memandang status ekonomi, dapat memperoleh layanan
kesehatan yang memadai dan berkualitas.
"Dengan dibangunnya Rumah Sakit Hanau ini,
diharapkan dapat memperpendek jarak akses layanan kesehatan bagi masyarakat,
sehingga efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai. Hal ini tentu akan
mempermudah warga, terutama yang tinggal di daerah sekitar untuk mendapatkan
perawatan medis tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke fasilitas kesehatan
lain," ungkapnya. (mmc/foto: arf)