PALANGKA RAYA, Kaltengmaju.com–
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025
secara virtual, di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur setempat, Senin (5/5/2025). Rapat dipimpin Sekretaris
Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.
Dalam arahannya Tomsi Tohir mengatakan, setiap awal bulan
dilaksanakan rakor pengendalian inflasi untuk menyimak perkembangan angka
inflasi di bulan sebelumnya.
“Kami berharap daerah-daerah yang tinggi angka inflasinya
agar bisa menjelaskan upaya-upaya yang sudah dilakukan, serta
kesulitan-kesulitan apa yang sedang dihadapi,” ujarnya.
Sementara, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini, menyampaikan, inflasi April 2025
sebesar 1,17 persen (m-t-m) dan 1,95 persen (y-o-y).
“Pada April 2025, kelompok makanan, minuman, dan tembakau
menjadi kelompok ketiga penyumbang inflasi dengan tingkat inflasi sebesar 0,07
persen dan andil inflasi sebesar 0,02 persen,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, komoditas yang menjadi penyumbang
utama inflasi April 2025 adalah komoditas bawang merah, cabai merah, tomat,
bawang putih, dan jeruk. Sedang komoditas yang meredam inflasi April 2025
adalah komoditas cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras.
“Harga telur ayam
ras sampai dengan minggu pertama Mei 2025 naik 0,33 persen, sedangkan harga
bawang putih turun 1,51 persen dibanding April 2025,” jelasnya.
Ia menambahkan, harga bawang merah sampai dengan Mei 2025
turun 6,11 persen, harga cabai merah turun 5,06 persen, dan harga cabai rawit
turun 15,30 persen.
“Selanjutnya, harga minyak goreng (minyakita) juga turun
0,21 persen dan harga gula pasir turun 0,08 persen dibanding April 2025,”
bebernya.
Usai mengikuti rakor, Yuas menegaskan, inflasi Kalteng
pada April 2025 masih aman.
“Inflasi kita 1,21 persen (y-o-y) dan masih berada di
bawah angka inflasi nasional,” tuturnya.
Meski demikian, Yuas meminta agar Perangkat Daerah
terkait terus memantau perkembangan harga dan melakukan upaya-upaya agar
inflasi Kalteng tidak naik ke depannya.
“Kita harapkan sinergisitas terus terjalin antara
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Bulog,” pungkasnya.
Turut hadir pada rapat tersebut, unsur Forkopimda, Kepala
Instansi Vertikal, Kepala Perangkat Daerah Prov Kalteng terkait, serta Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov Kalteng. (mmc/foto:riz)