![]() |
Ilustrasi - Tumpukan uang dolar AS berada di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (Antaranews) |
Kaltengmaju.com – Rupiah melemah ke Rp16.230 per dolar AS pada perdagangan Selasa (19/8), tertekan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pidato bernuansa hawkish Ketua The Fed Jerome Powell dalam risalah FOMC (21/8) dan Simposium Jackson Hole (21–23/8).
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pelemahan dipicu kekhawatiran arah kebijakan suku bunga AS yang lebih ketat. Meski CME FedWatch Tool menunjukkan 83% peluang pemangkasan suku bunga September, pasar tetap berhati-hati terhadap potensi sinyal hawkish.
Selain faktor The Fed, rupiah juga ditekan ketegangan geopolitik Rusia–AS, ancaman tarif baru Donald Trump, serta data ekonomi China yang melambat. Dari dalam negeri, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Juni 2025 turun ke USD 433,3 miliar, meski ULN swasta masih terkontraksi.
Kombinasi faktor eksternal ini membuat pelaku pasar cenderung wait-and-see hingga pidato Powell memberi kejelasan arah kebijakan moneter AS.
Sumber: Antaranews