![]() |
Ilustrasi - Seorang wanita yang sedang tidur. (Antaranews) |
Kaltengmaju.com – Tidur bukan sekadar waktu istirahat, melainkan fondasi kesehatan yang harus diutamakan, melebihi tuntutan produktivitas.
Psikiater dari RS Anam Universitas Korea, Prof. Cho Cheol-hyun, menegaskan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko gangguan mental dan fisik. Ia mengkritik tren ekstrem seperti bangun dini hari dan kerja terus-menerus yang marak di media sosial, apalagi saat cuaca panas dan pola tidur terganggu.
Menurutnya, insomnia kini dianggap gangguan tersendiri, bukan hanya akibat stres. Tidur siang berlebihan atau penggunaan melatonin tanpa pengawasan juga dapat memperburuk masalah.
Jika insomnia berlanjut, pengobatan medis bisa dipertimbangkan, namun harus dihindari dari ketergantungan. Kurang tidur kronis bisa memicu tekanan darah tinggi, gangguan suasana hati, demensia, kanker payudara, hingga gangguan hormonal.
Prof. Cho menekankan, tidur adalah kebutuhan biologis. “Jangan abaikan demi ambisi,” tegasnya.
Sumber: Antaranews