JAKARTA, Kaltengmaju.com – Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan pendirian Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, Senin (21/7). Kopdes Merah Putih termasuk Asta Cita ke-6 Presiden untuk menggerakkan ekonomi lokal sehingga pengentasan kemiskinan bisa dimulai dari tingkat desa/kelurahan.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan,
Kopdes Merah Putih merupakan satu dari trisula pengentasan kemiskinan di era
pemerintahan Prabowo. Trisula pengentasan kemiskinan diluncurkan sepanjang Juli
2025.
“Senjata pertama adalah kesehatan, senjata kedua adalah
pendidikan, dan senjata ketiga adalah sosial-ekonomi,” kata Hasan, Minggu
(20/7).
Ketiga senjata itu terwujud masing-masing dalam Program
Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih. Tiga
program ini merupakan upaya dan komitmen serius pemerintah untuk memastikan
pemerataan kesejahteraan yang nyata, bukan sekadar seremoni.
Kopdes Merah Putih diluncurkan berdasarkan Instruksi
Presiden No 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan
Merah Putih. Inpres dikeluarkan dan berlaku pada 27 Maret 2025.
Program ini bertujuan untuk membangun ekonomi dari desa
dan menciptakan pemerataan dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan.
Sebanyak 13 kementerian dan 2 badan dilibatkan untuk menyukseskan program
Kopdes Merah Putih, termasuk para Gubernur, Walikota/Bupati dan Kepala Desa.
Kemiskinan merupakan sumber ketidakmampuan masyarakat
untuk mengakses layanan dasar utama seperti pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur yang layak. Berdasarkan data BPS (2025) jumlah penduduk miskin
pada September 2024 sebanyak 24,06 juta orang atau 8,57%. Bahkan, 3.170.003
jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Persoalan kemiskinan menjadi tantangan dalam upaya menuju
visi Indonesia Emas 2045. Kemiskinan sangat mempengaruhi pengembangan sumber
daya manusia, karena kemiskinan akan berdampak pada keterbatasan akses terhadap
pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, layanan kesehatan yang
memadai, serta pangan dan gizi yang mencukupi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi
Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Adita Irawati mengatakan,
kelembagaan 80.000 Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada Senin, 21 Juli
2025, di mana 103 nya menjadi mock up atau model percontohan ke depan. Kisah
sukses dari 103 Kopdes Merah Putih ini nantinya akan direplikasi ke desa
lainnya, yang diharapkan dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
“Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat
operasionalisasinya. (Kopdes Merah Putih) yang lain persiapannya bertahap. Ini
dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes
Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” kata Adita.
Kopdes Merah Putih dioperasikan melalui pendekatan yang
inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Kopdes Merah Putih diharapkan
bisa memperkuat ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan ujungnya
mengurangi kemiskinan.
Jadi, tidak adalah lagi pinjol ilegal atau tengkulak dan
rentenir yang selama ini menjerat masyarakat desa. Kopdes Merah Putih juga
berpotensi mendorong usaha lokal, memperpendek rantai distribusi, dan
menyediakan akses terhadap sumber daya serta layanan yang dibutuhkan masyarakat
desa.
Kopdes Merah Putih mengedepankan kemakmuran dan
kesejahteraan petani, karena menjadi tempat menampung hasil produksi pertanian
secara langsung, tanpa melewati panjangnya rantai pasok yang selama ini menekan
keuntungan petani. Rantai pasok yang singkat juga menekan pergerakan tengkulak
dan menguntungkan konsumen yang bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan
utama. Pertama, membangun koperasi baru; kedua mengembangkan koperasi yang
sudah ada, dan ketiga merevitalisasi koperasi. Secara kelembagaan, Kopdes Merah
Putih terdiri dari kantor, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek
desa, cold storage, dan distribusi logistik.
“Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan
bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau.
Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir.
Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat
yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar,” pungkas Adita. (mc/foto: ist)