![]() |
Pekerja menyelesaikan pesanan produk tekstil untuk ekspor di pabrik PT Sari Warna Asli Tekstil (Sari Warna) Solo, Jawa Tengah. (Antaranews) |
Kaltengmaju.com – Indef menilai sektor tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki Indonesia akan paling terpukul oleh tarif impor AS sebesar 19% yang mulai berlaku 1 Agustus 2025.
Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus, menyebut sektor ini merupakan andalan ekspor Indonesia ke AS dan menyerap banyak tenaga kerja. Ia menekankan pentingnya mempertahankan pasar karena Indonesia kalah bersaing dari segi biaya produksi dibanding Vietnam, India, Bangladesh, dan Malaysia.
“Produk kita kurang kompetitif, sementara negara pesaing tetap bisa bersaing meski tarifnya tinggi,” ujarnya dalam diskusi di Jakarta (21/7).
Meski begitu, Heri menilai sektor turunan kelapa sawit masih aman karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif di produk tersebut.
Sumber: Antaranews