PALANGKA RAYA, Kaltengmaju.Com-
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) menggelar kegiatan Temu Kader Tuberkulosis Dalam
Rangka Peringatan Hari Tuberkulosis sedunia (HTBS) Tingkat Provinsi Kalimantan
Tengah, bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Senin (14/4/2025). Kegiatan
dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.
Dalam sambutannya, Suyuti mengatakan, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan
utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Di Indonesia, setiap tahunnya
diperkirakan lebih dari 1 (satu) juta orang jatuh sakit karena TBC, dan sekitar
140 ribu jiwa meninggal dunia.
“Artinya, setiap jam kita kehilangan 14 orang karena
penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan ini. Di Provinsi
Kalimantan Tengah, meskipun tren capaian penemuan kasus dan pemberian TPT
(Terapi Pencegahan TBC) sudah meningkat, namun kita masih berada di bawah
target nasional. Hal ini menjadi pengingat bahwa upaya kita masih memerlukan
penguatan, khususnya di lini paling depan yaitu komunitas”, ujarnya.
Disampaikan pula, Hari TBC Sedunia yang diperingati
setiap 24 Maret merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran global
terhadap bahaya TBC, sekaligus menggalang dukungan berbagai pihak guna
mengakhiri epidemi ini. Tema nasional tahun ini adalah “GIATKAN: Gerakan
Indonesia Akhiri TBC dengan Komitmen dan Aksi Nyata”, yang mengandung pesan
bahwa eliminasi TBC memerlukan kerja bersama, investasi yang berkelanjutan, dan
aksi nyata hingga ke tingkat masyarakat. Ketiga sub tema yang diangkat
seluruhnya bermuara pada pentingnya penguatan peran komunitas, khususnya kader
TBC, sebagai ujung tombak pelaksanaan di lapangan.
“Dalam Buku Panduan Kader TBC Kementerian Kesehatan,
kader memiliki peran yang sangat strategis, mulai dari menjaring terduga,
mengedukasi masyarakat, mendampingi pasien menjalani pengobatan, hingga
memfasilitasi investigasi kontak dan pelaporan. Peran ini memerlukan dukungan
yang nyata, tidak hanya dari sektor kesehatan, tetapi juga lintas sektor,
sehingga kader dapat menjalankan fungsinya secara optimal dan berkelanjutan”, ungkap
Kadiskes.
Peserta Kegiatan Temu Kader TBC dalam rangka HTBS Tingkat
Prov. Kalteng
Oleh karena itu, kegiatan Temu Kader TBC ini sangat
penting sebagai sarana penguatan kapasitas, pembaruan informasi, serta
pertukaran pengalaman antar kader. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk
mengidentifikasi tantangan di lapangan dan menyusun langkah tindak lanjut yang
lebih sinergis. Dengan kolaborasi yang kuat antara kader, tenaga kesehatan, dan
pemerintah daerah, kita dapat memperluas cakupan skrining, meningkatkan
keberhasilan pengobatan, serta mengurangi stigma yang masih melekat di
masyarakat.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk
memperkuat komitmen dan kerja sama dalam penanggulangan TBC. Dengan demikian,
kita dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan mewujudkan komitmen
Indonesia bebas TBC pada tahun 2050 serta percepatan eliminasi TBC pada tahun
2030”, tutupnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Riza Syahputra, Plt. Kasi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Lilyk Rakhmawaty, serta Kader TBC Kabupaten/kota
se-Kalimantan Tengah. (mmc/foto: dinkes kalteng)
