PALANGKA RAYA, Kalteng
Maju. Com– Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan, Yuas Elko menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian
Inflasi 2025 bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dari Ruang Rapat
Bajakah, LT II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (13/1).
Rakor dipimpin Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir. Dalam sambutan
pengantarnya, Tomsi Tohir mengapresiasi kinerja dan kontribusi yang diberikan Kementerian/Lembaga
serta jajaran di daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) dalam menjaga kestabilan inflasi dan mengelola tantangan ekonomi yang
ada di daerah.
“Selama kurang lebih
112 kali pertemuan sejak September 2022, dapat kita rasakan hasilnya dimana
inflasi Indonesia secara year-on-year atau tahun ke tahun pada Desember 2024
terhadap Desember 2023 terkendali di angka 1,57 persen. Merupakan angka yang
terbaik yang pernah kita capai selama Indonesia Merdeka, ” ucap Tomsi Tohir.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,
inflasi Indonesia sepanjang 2024, mencapai 1,57% year on year (YoY). Artinya,
inflasi tahun lalu berada di batas bawah target sasaran inflasi 2024 yang
sebesar 1,5% hingga 3,5%. Laju inflasi 2024 merupakan yang terendah jika
dibandingkan dengan data lima tahun terakhir. Catatan BPS, inflasi juga pernah
tercatat rendah, yakni sebesar 1,68% YoY pada tahun 2020 lalu. Sedang inflasi 2023
tercatat sebesar 2,61% YoY.
Se,emyat, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji
Ismartini saat memaparkan mengenai tinjauan Inflasi dan Indeks perkembangan
harga Minggu ke-2 Januari 2025 mengatakan, berdasarkan inflasi tahun kalender –
Desember 2024 (y-to-d,%), selama tiga bulan terakhir, inflasi secara y-to-d
mengalami kenaikan dimana kondisi ini sejalan dengan peningkatan inflasi secara
bulanan sejak Oktober-Desember 2024. Pada Desember 2024, secara bulanan
Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,44%. Sepanjang 024 terjadi inflasi
sebesar 1,57% dimana komponen inti memberikan andil sebesar 1,44%, komponen
harga diatur pemerintah memberikan andil sebesar 0,11% dan komponen bergejolak
memberikan andil 0,02%.
Sedang perkembangan inflasi menurut komponen
Januari-Desember 2024, komponen inti selalu mengalami inflasi dari awal tahun
secara bulanan. Komponen inti pada Desember mengalami inflasi sebesar 0,17%.
Dalam satu tahun ini komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,26%
(y-to-d/y-on-y Desember 2024). Komponen harga diatur pemerintah pada Desember
kembali mengalami inflasi sebesar 0,03%. Dalam satu tahun ini komponen harga
diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,56% (y-to-d/y-on-y Desember
2024). Komponen bergejolak pada Desember mengalami inflasi sebesar 2,04%. Dalam
satu tahun ini komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,12%
(y-to-d/y-on-y Desember 2024). Komoditas yang sering memberikan andil inflasi
bulanan Januari-Desember 2024 antara lain emas perhiasan, sigaret kretek mesin,
kopi bubuk, bawang merah, daging ayam ras dan ikan segar. Sedang komoditas yang
sering memberikan andil deflasi bulanan Januari-Desember 2024 antara lain cabai
merah, tomat, camai rawit, telur ayam ras, tarif angkutan udara dan daging ayam
ras.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan indeks perkembangan
harga M2 Januari 2025, terdapat 36 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 2
provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas
penyumbang andil kenaikan IPH di sebagian besar provinsi tersebut adalah cabai
rawit, cabai merah dan daging ayam ras. Secara nasional, jumlah kabupaten/ kota
yang mengalami kenaikan IPH pada M2 Januari 2025 lebih banyak dibandingkan
kabupaten/ kota yang mengalami penurunan IPH.
Pudji Ismartini membeberkan secara nasional, rata-rata harga
cabai merah pada M2 Januari 2025 berada di dalam rentang Harga Acuan Penjualan
(HAP). Harga cabai merah s.d. M2 Januari 2025 naik sebesar 34,55% dibanding
Desember 2024. Untuk harga telur ayam ras pada M2 Januari 2025 berada di atas
HAP, harga telur ayam ras s.d. M2 Januari 2024 naik sebesar 3,41% dibanding
Desember 2024. Harga minyak kita pada M2 Januari 2025 berada di atas Harga
Eceran Tertinggi (HET), secara umum harga minyak goreng s.d M2 Januari 2025
naik sebesar 0,85% dibanding Desember 2024.
Usai menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi, Sahli Gubernur
Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko saat diwawancarai
mengatakan, inflasi di Kalteng saat ini masih berada di urutan keenam terendah
secara nasional dengan IPH 2,96%.
Pada kesempatan tersebut, Yuas Elko mendorong percepatan
lahan cetak sawah di 10 kabupaten/kota yang merupakan program dari pemerintah
pusat.
“Diharapkan dinas terkait dapat mengejar target percepatan
lahan cetak sawah untuk ketahanan pangan dari Pemerintah Pusat. Saat ini,
Kalteng sudah melakukan persiapan cetak lahan dan progresnya sudah mencapai 97
persen untuk 10 kabupaten kota,” tutur Yuas.
Turut hadir mengikuti rakor secara virtual dari tempat
masing-masing, yakni Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA, Maino
Dwi Hartono, Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola kementerian Perdangangan,
Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian
RI, Andi Muhammad Idil Fitri, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog,
Epi Sulandari, Direktur Pertimbangan Hukum Jamdatun, Sila H. Pulungan, Direktur
Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi
Assegaf, Gubernur, Bupati/ Wali Kota beserta Forkopimda se-Indonesia. Hadir di
Ruang Rapat Bajakah, yakni Perwakilan dari Perangkat Daerah Lingkup Prov
Kalteng dan Kepala Instansi Vertikal Prov. Kalteng terkait.(mmc/Foto: fery)