PALANGKA RAYA, Kalteng
Maju.Com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan
(Disdik) meningkatkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad
Reza Prabowo, melalui Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK), Roslita,
menyampaikan, nomenklatur seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalimantan Tengah
akan diubah menjadi Sekolah Khusus (SKH).
"Perubahan nomenklatur ini akan selesai 100% pada Maret
mendatang," ujar Roslita saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, (2/1).
Langkah ini diharapkan semakin memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam
menyediakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Selain itu, Disdik Kalteng juga akan mengoptimalkan Unit
Layanan Disabilitas (ULD) sebagai pusat layanan terpadu untuk mendukung
masyarakat berkebutuhan khusus di provinsi ini, swbagaimana kebijakan Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto
Sabran, menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk mendukung operasional
ULD.
ULD akan berpusat di Huma Berkah, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya. Di
lokasi ini, masyarakat dapat memperoleh berbagai layanan yang melibatkan lintas
sektor, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas
Tenaga Kerja (Disnaker). “ULD juga akan memiliki SOP, struktur organisasi dan
surat keputusan (SK) langsung dari gubernur untuk memastikan kelancaran
operasionalnya,” tambah Roslita.
Dalam mendukung keberadaan ULD, Disdik mengajak masyarakat
dari berbagai elemen, terutama mereka yang memiliki latar belakang Pendidikan
Luar Biasa (PLB), untuk bergabung. “Masyarakat yang berkontribusi akan
diberikan insentif tambahan,” jelasnya.
Tidak hanya tenaga pendidik, ULD juga akan dilengkapi dengan
fasilitas memadai dan melibatkan organisasi terkait, seperti organisasi
terapis, untuk memperluas jangkauan layanan. Disdik Kalteng juga berencana
melakukan publikasi besar-besaran guna memastikan masyarakat mengetahui
keberadaan dan manfaat ULD.
Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan program ini dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat berkebutuhan khusus di Kalimantan
Tengah. "Mari kita sukseskan bersama program ini demi masa depan yang
lebih inklusif," tutup Roslita. (mnc/foto:
media disdik)